![]() |
| Ahok usai pencoblosan |
JAKARTA, ReALITA Online — Pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok, berada di posisi teratas
dalam exit poll yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Exit poll dilakukan
dengan metode wawancara terhadap 2 pemilih. Para pemilih yang dipilih menjadi
responden dalam exit poll tersebar di 410 tempat pemungutan suara (TPS)
di Jakarta.
Dari hasil
wawancara itu diketahui bahwa warga yang mengaku memilih Jokowi-Ahok mencapai
42,6 persen, Foke-Nara 33,6 persen, dan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 11,9
persen. Selain itu, di peringkat selanjutnya yakni Faisal Basri-Biem Benyamin
4,9 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 4,8 persen, dan Hendardji Soepandji-Riza
Patria 2,1 persen.
Hal ini tidak
jauh berbeda dengan hasil hitung cepat LSI. Direktur Utama LSI, Saiful Mujani, mengatakan bahwa basis
dukungan Jokowi-Ahok paling solid berasal dari etnis Tionghoa.
"Jokowi-Ahok
mendapatkan dukungan penuh dari warga dengan etnis Tionghoa," ucap Saiful,
Rabu (11/7/2012), di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari hasil exit
poll LSI, dukungan Jokowi-Ahok yang didapat dari warga dengan etnis
Tionghoa bulat 100 persen. Sementara, dari etnis Jawa mencapai 55,9 persen.
Sebagaimana
diketahui, pasangan Jokowi-Ahok memiliki kultur yang kuat di kedua etnis itu.
Jokowi lahir dan besar di Solo, Jawa Tengah. Sementara Ahok memang keturunan
Tionghoa.
Sedangkan
kandidat Foke-Nara basis dukungannya didapat dari etnis Betawi 48,3 persen dan
Sunda 43,1 Persen.
Jika dilihat
dari demografi pemilih berdasarkan agama, kandidat Jokowi-Ahok disokong 77,1
persen pemilih beragama Protestan dan 76,9 persen pemilih beragama Katolik.
"Jokowi-Ahok
ini terlihat menarik keberagaman di masyarakat Jakarta. Kalau dia mampu menarik
100 persen warga Tionghoa, itu sudah dapat 15 persen suara di DKI," papar
Saiful.
Hal lainnya
yang membuat dukungan Jokowi-Ahok meningkat drastis saat pemilihan adalah mesin
parpol yakni PDI-P. Pasalnya, pasangan ini awalnya sulit menembus kalangan
masyarakat kelas bawah yang dikuasi Foke-Nara.
"Tapi
PDI-P dengan massa di bawahnya ternyata bergerak dan akhirnya kalangan ini
sudah berhasil masuk ke kalangan bawah," pungkas Saiful. kompas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar