![]() |
| Jokowi, Prabowo, Ahok |
JAKARTA, ReALITA Online — Berdasarkan
hasil sementara dari quick count yang dikeluarkan Lembaga Survei
Indonesia (LSI), Jokowi-Ahok menempati urutan teratas dalam Pilkada DKI
Jakarta.
Namun, Pilkada
DKI ini tidak hanya menjadi ruang untuk pemilihan kepala daerah tetapi juga
sebagai tolak ukur kekuatan pada Pilpres tahun 2014 mendatang.
Pemenangan
Jokowi-Ahok ini dinilai adalah sebuah tes yang sedang dicoba Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang akan maju sebagai calon
Presiden 2014.
Demikian
diungkapkan Direktur Utama LSI, Saiful Mujani, Rabu (11/7/2012), di kantor LSI,
Menteng, Jakarta.
"Ini testing
the water untuk Prabowo. Prabowo ngotot mencalonkan Ahok dengan Jokowi
karena ada asumsi atau pendapat bahwa Prabowo termasuk orang yang kurang dekat
dengan kalangan Tionghoa," ujar Saiful.
Menurut
Saiful, langkah Prabowo dengan memajukan nama Ahok sebagai pendamping Jokowi
adalah langkah politik yang cerdas.
Pasalnya, hal
itu terbukti dengan basis dukungan yang didapat Jokowi-Ahok berhasil mendapat
dukungan 100 persen dari warga Tiong Hoa.
"Meski
langkah politik cerdas yang dilakukan Prabowo, tetapi komunitas Tionghoa ini
mendukung Ahok karena sosoknya bukan karena Prabowo," pungkas Saiful.
Dari hasil quick
count LSI, nama Jokowi-Ahok berada di tempat teratas dengan perolehan suara
mencapai 42,74 persen suara. Dibawahnya menyusul Fauzi Bowo-Nachrowi Rai dengan
33,57 persen.
Sedangakan
pasangan lainnya, Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 11,96 persen, Faisal
Basri-Biem Benyamin 4,94 persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 4,74 persen, dan
Hendardji Soepandji-Riza Patria 2,05 persen.
Di dalam
memproses perhitungan cepat itu, LSI menggunakan metode Stratified-Clustered
Random Sampling dengan margin of error satu persen.
Sampel yang
diambil adalah 410 Tempat Perhitungan Suara (TPS) dari total 15.059 TPS yang
ada di Jakarta. kompas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar