Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 21 Agustus 2012

PDIP Kota Bekasi Minta Hak Politik SM2 Dihargai


BEKASI, ReALITA Online — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Bekasi, Jawa Barat,  meminta semua pihak menghargai hak politik Sumiyati Mochtar Mohamad (SM2) yang diusung partai berlambang banteng gemuk itu sebagai kandidat Wali Kota Bekasi periode 2013-2018.
Penghargaan atas hak politik SM2 dapat dilakukan tidak mengait-ngaitkan kasus korupsi yang menyeret, Mochtar Mohamad suami, ke dalam penjara. Ketua Desk Pilkada DPC PDIP Kota Bekasi Darius Dolok Saribu, Senin (20/8/2012, mengatakan hal tersebut.
"Sumiyati memiliki hak yang sama dengan warga negara lain untuk berpolitik. Kasus hukum yang membelit Mochtar tidak serta-merta menghilangkan haknya. Jadi lebih baik berikan kesempatan kepada Sumiyati untuk memanfaatkan hak politiknya melaksanakan amanah yang dipercayakan DPP,"  tandas Darius.
Dia telah memprediksikan kampanye negatif terkait kasus korupsi yang dituduhkan kepada Mochtar akan dilancarkan kepada kandidat yang diusung oleh PDIP, meskipun kandidat yang diusung bukan Sumiyati.
Sumiyati sendiri mengatakan siap menghadapi kampanye negatif apa pun yang akan dilancarkan pesaing politiknya. Kesiapan tersebut dilandasi panggilan untuk mengembalikan kejayaan PDIP di Kota Bekasi. "PDIP harus bisa eksis lagi," katanya.
Sementara itu, anggota DPP PDIP Sukur Nababan mengatakan, SM2 yang berpasangan dengan sesama kader PDIP Anim Imaduddin harus sanggup menggalang koalisi dengan masyarakat.
“Terjalinnya koalisi dengan masyarakat akan membuat langkah PDIP lebih lancar untuk memenangi Pilwalkot Bekasi, meskipun menghadapi koalisi partai para pesaingnya,” ujaranya.
Dia menegaskan, selama sanggup mengedepankan kesederhanaan, koalisi dengan masyarakat tak akan sulit untuk diwujudkan. Kesederhanaan ini, ujar dia lagi, merupakan senjata ampuh yang sudah dilakukan PDIP pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta melalui kandidatnya Jokowi-Ahok.
Dengan kesederhanaan, kampanye negatif berbau SARA yang kerap dialamatkan pada pasangan ini pun dapat diredam hingga berujung raihan suara yang mengantarkan mereka ke putara kedua Pilgub DKI Jakarta.
"Jika hal tersebut dapat dilakukan pula di Bekasi, keberhasilan Jokowi-Ahok juga akan terwujud,"ujar Sukur yakin. esi,Sumber: PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar