Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Selasa, 21 Agustus 2012

Wali Kota Jakbar: Pikir Dulu Jika Ingin ke Jakarta


Pemukiman padat penduduk di DKI Jakarta
JAKARTA, ReALITA Online — Pasca Hari Raya Idul Fitri, masalah datangnya penduduk baru memang sudah tidak bisa dipungkiri setiap tahunnya. Untuk meminimalisir hal tersebut, Wali Kota Jakarta Barat, Burhanuddin, mengimbau kepada warga yang ingin datang ke DKI Jakarta untuk berpikir kembali daripada membuat Jakarta semakin padat.
"Kami berharap mereka yang ingin berdomisili di DKI Jakarta adalah mereka yang bisa berkompetisi secara berkualitas," kata Burhanuddin, Selasa (21/8/2012).
Ia memaparkan, bahwa setiap daerah itu memiliki dana bergulir Koperasi Jasa Keuangan (KJK) setiap tahunnya untuk memberdayakan masyarakatnya di tingkat kelurahan.
menurut Burhanuddin, warga daerah lebih baik mencari penghidupan dengan mengembangkan perekonomian yang ada di daerahnya sendiri.
Selain itu, lanjut Burhanuddin, dengan berpindahnya domisili penduduk dari daerah ke Jakarta, justru malah menyia-nyiakan dana bergulir tersebut. "Jangan sampai pendatang baru berkontribusi pada meningkatnya jumlah pengangguran dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Jakarta, seperti yang sudah-sudah," katanya.
Selain memberi peringatan berupa selebaran dan spanduk, Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat  juga sudah memiliki program Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) untuk meminimalisir jumlah pendatang baru. Nantinya, warga yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI akan dipulangkan ke daerah asal mereka. kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar