Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 06 September 2012

Calon Walikota Bekasi Mulai Kampanye


Calon Walikota Bekasi, Dadang Mulyadi
BEKASI, ReALITA Online — Kampanye terang-terangan sudah dilakukan calon Walikota/Wakil Walikota Bekasi dan menebar janji guna menggalang suara terbanyak.
Dadang Mulyadi, Sekda Kabupaten Bekasi yang maju menjadi calon walikota Bekasi dari sokongan PAN ini berharap tidak ada kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan politik. “Saya sudah membuat kesepakatan dengan calon-calon lain untuk tidak melakukan kampanye hitam selama proses Pilkada,” tandas Dadang.
Belakangan namanya muncul di media lokal dengan memaparkan kasusnya antara lain saat menjabat menjadi Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi yang menggelapkan dana pembelian bahan bakar dan perawatan mobil pengangkut sampah.
Pada saat Dadang menjabat Kepala Dinas Pasar, kasus pembangunan pasar Cikarang dan Kedung Gede sampai saat ini juga masih menyisakan masalah.Lain lagi yang yang dilakukan Sumiyati Mochtar Mohamad (SM2) dari PDIP yang berjanji akan meningkatkan tunjangan petugas pembersih sampah di jalan-jalan raya. Menurut dia, tunjangan yang diterima petugas sampah di jalan raya saat ini terbilang kecil.
Padahal petugas sampah ini memiliki peran yang sangat signifikan. “Mereka berada di posisi paling tidak enak. Padahal mereka adalah bagian terdepan di kota,” ujarnya.
Sumiyati juga berjanji akan kembali memboyong Piala Adipura seperti yang pernah dilakukan di era kepemimpinan Mochtar Mohamad suaminya.
Sedangkan masalah pengangguran menjadi salah satu masalah serius di Kota Bekasi yang digarap Calon Walikota Bekasi Awing Asmawi, dari Partai Demokrat. Diungkapnya, salah satu cara mengatasi hal itu adalah dengan membangun banyak pasar terpadu.
Menurut Awing, pasar merupakan salah satu sektor perekonomian terbesar di Bekasi. “Pasar terpadu ini dapat mengakomodir keberadaan pedagang kaki lima (PKL), sehingga tidak perlu ada penggusuran PKL,” tegasnya. Esi, Sumber:Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar