Ahli Waris Tuding Pemkab Tidak Respon
PACITAN, ReALITA Online —Selama ini ahli waris patung dan rumah Jenderal Sudirman mengaku menunggu respon pemerintah soal nasib peninggalan bersejarah itu, tapi tak kunjung ada.
"Pihak keluarga selama ini sudah menunggu respons dari pemerintah. Setidaknya, pemerintah menawarkan solusi apa ke kita. Tapi selama ini belum ada respons," kata Andi Buwono, juru bicara Yayasan Roto Suwarno seperti dikutip detiksurabaya.com, Sabtu (17/7).
Meski tidak tegas membenarkan pelelangan situs bersejarah tersebut, namun Andi mengakui memang pihaknya telah menayangkan ihwal monumen tersebut sejak satu bulan yang lalu. "Kalau kita lelang
Pihak yayasan, kata Andi, juga pernah melakukan pembicaraan dengan pemerintah daerah setempat terkait masa depan pengelolaan kawasan monumen. Namun, sejauh ini hasilnya masih buntu.
Patung Jenderal Sudirman dan rumah bekas markas gerilya Bapak TNI itu dikabarkan dilelang melalui situs internet. Pemerintah Kabupaten Pacitan belum tahu menahu soal kabar lelang tersebut.
Sempat ada permintaan dari ahli waris supaya pemerintah mengganti tanah seluas 10 hektar tempat patung dan rumah Jenderal Sudirman tersebut sebesar Rp 40 Miliar. Namun Pemkab belum bisa meluluskannya.
"Tentunya jadi pikir-pikir lagi. Terlalu besar nilainya. Uang dari mana segitu. Tapi belakangan Pemkab mikir lagi. Cuma kok sekarang ada informasi ini," ujar Kabag Humas Kabupaten Pacitan, Endang Surjasri.
100 Persen Itu Milik Kita
Meskipun telah menjadi kawasan wisata sejarah, namun kepemilikan kompleks Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Pacitan sebagian besar masih berada di tangan keluarga Yayasan Roto Suwarno. Oleh karena itu, langkah apapun yang dilakukan terhadap situs tersebut menjadi kewenangan keluarga dan yayasan.
"Itu 100 persen kepemilikannya masih di pihak kami. Jadi apapun yang akan kami lakukan terhadap monumen itu masih hak kami
Ahli Waris Bantah
Informasi tentang wacana pelelangan situs bersejarah Patung Jendral Sudirman dan bangunan lain di kompleks monumen di Bukit Gandrung, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Pacitan telah diupload sejak sebulan lalu.
Namun, salah satu putra almarhum Roto Suwarno yang merupakan pendiri bangunan tersebut membantah pihaknya melakukan pelelangan. Melainkan hanya mengumumkannya melalui situs internet. "Kalau kita lelang
"Kita memang taruh di situs yang memfasilitasi bagi orang-orang yang menawarkan benda-benda antik," ujar Andi Buwono, juru bicara Yayasan Roto Suwarno sebagai pemilik kompleks.
Meski membenarkan ihwal penayangan informasi tersebut di dunia maya, Andi mengaku tidak ingat kapan persisnya hal tersebut dilakukan. Wacana itu sendiri, terang Andi telah diketahui seluruh anggota keluarga. "Waktu itu pak Sawung (red: ketua yayasan) pernah menyampaikan kepada keluarga, tapi saya lupa persisnya," jelasnya. (esi), detikcom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar