JAKARTA, ReALITA Online — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta tidak tinggal lagi di Cikeas,
TOPIK ini marak dan menghangat di Twitter. Najwa Shihab pembawa acara di MetroTV, yang pertama kali melempar isu itu. Follower Najwa yang berjumlah ribuan pun turut berkicau seketika.
Yang dimaksud Najwa adalah
"Sebagai tetangga dekat Pak SBY, hampir saban hari saya menyaksikan arogansi Patroli dan Pengawalan (Patwal) iring-iringan Presiden di jalur Cikeas-Cibubur sampai Tol Jagorawi. Karena itu saya dan mayoritas pengguna jalan itu memilih menghindar dan menjauh bila terdengar sirene Patwal," tulis Hendra.
Hendra juga mengalami perlakuan yang sangat tidak mengenakkan dari para pengawal orang nomor satu di
Padahal saat itu, Hendra sudah menghentikan mobilnya di pinggir jalan karena rombongan SBY hendak melalui jalan tersebut. Hendra tidak sendirian, ada banyak mobil yang juga berhenti di belakang Hendra.
"Mobil Patwal yang tepat di depan saya dengan isyarat tangan memerintahkan saya untuk bergerak ke kiri. Secara perlahan saya pun ke kiri," kata Hendra.
"Namun, muncul perintah lain lewat pelan
Karena Hendra diam, petugas Patwal yang berada di dalam mobil turun dari mobil dan memukul kap dan spion mobil Hendra. Tak cuma itu, petugas itu bahkan mengeluarkan kalimat ancaman.
"Apa mau Anda saya bedil (tembak)," tulis Hendra menirukan petugas Patwal itu. Pengalaman ini menimbulkan trauma bagi Hendra dan putrinya.
Di akhir suratnya, Hendra meminta kepada SBY agar tidak tinggal di Cikeas lagi dan menetap di Istana. "Pak SBY yang kami hormati, mohon pindah ke Istana Negara sebagai tempat kediaman resmi Presiden. Betapa kami saban hari sengsara setiap Anda dan keluarga keluar dari rumah di Cikeas. Cibubur hanya lancar buat Presiden dan keluarga, tidak untuk kebanyakan warga," ucapnya memohon. Putra, Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar