Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 21 Mei 2011

Bawa Titipan Narkoba, 2 Polisi Ditangkap

JAKARTA, ReALITA Online — Polda Metro Jaya berhasil menangkap dua oknum anggotanya karena ketahuan menerima titipan dari seorang tersangka bandar narkoba, Freddy, yang belum lama keluar penjara.

Hal ini dijelaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharuddin Djafar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/5/2011). "Jadi ini adalah pengembangan dari tersangka dengan nama Freddy. Dia ditangkap di Kemayoran dulu, kemudian hasil vonis yang bersangkutan keluar awal April 2011. Dia itu sudah ditangkap dua kali," ungkap Baharuddin.

Setelah dipantau oleh Direktorat Narkotika PMJ, Freddy kembali berulah dan dibekuk lagi pada 27 April 2011. Dari tangan Freddy didapati heroin 300 gram, 27 gram sabu dan bahan ineks 450 gram, dan sisanya dititipkan kepada salah satu anggota Direktorat Narkotika PMJ.

"Tim Direktorat Nakotika PMJ kemudian memantau pergerakkan Freddy dan melakukan penangkapan yang bersangkutan (Freddy) di daerah Kemayoran, Jalan Benyamin pada 27 April lalu. Saat pencegatan yang bersangkutan enggak keluar dari mobil dan kemudian banyak ditembak dan kacanya dipecahkan, dan ditemukan heroin 300 gram, 27 sabu dan bahan ineks 450 gram, sisanya di Bripka S alias G," cerita Baharuddin.

Lanjut Baharuddin, Freddy mengatakan bahwa sisa dari barang bukti itu dititipkan kepada Bripka S alias G. Sekira pukul 18.30 tanggal 6 Mei 2011, Bripka S ditangkap di rumahnya dan didapati sabu, bahan pembuat ekstasi, dan mesin cetak ekstasi.

"Dia (Freddy) mengatakan sisa BB-nya ada di Bripka S, setelah dilakukan penggeledahan dirumah yang bersangkutan, di Ciracas, Jakarta Timur, ditemukan shabu, bahan pembuat ekstesi dan mesin cetak ekstesi," lanjut Baharuddin.

Kemudian, lanjut Baharuddin, Bripka S mengaku ini yang pertama kali dan ia bekerja sama dengan Bripka B, dengan informasi itu kepolisian melakukan pengembangan dan menangkap Bripka B, yang juga anggota direktorat Narkotika PMJ.

"Pengakuan dia (Bripka S) baru sekali. Dan dia bekerja sama dengan Bripka B. B sendiri ditangkap di Cililitan, Jakarta Timur, alasan mereka berdua adalah karena faktor ekonomi," terus Baharuddin.

Soal keterlibatan Bripka S dan Bripka B kini masih ditelusuri kepolisian. "Kenapa BB itu ada di situ, berapa lama ada di situ. Ini kan dititipkan Freddy dan itu yang sedang dikembangkan," tegas Baharuddin. ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar