Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Sabtu, 21 Mei 2011

Waspada, di RSU Pirngadi Medan Rawan Maling

MEDAN, ReALITA Online — M. Syaril, (38), warga Jalan Cinta karya Gang Berdikari Medan Polonia, merupakan pasien Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan, tertidur pulas di Ruang Hemodialisa (cuci darah). Rupanya, tas milik Syaril yang berada di samping kepalanya raib disambar orang.

“Usai cuci darah, saya tertidur pulas. Saat saya bangun sekira pukul 10.45, tas yang saya letakkan di samping kepala saya hilang. Banyak barang-barang berharga yang ada dalam tas tersebut, yaitu Handpone Blackberry, uang tunai Rp.700 ribu, STNK, SIM A dan B, Surat NPWP, Ajungan Tunai Mandiri (ATM) dan Kartu kredit,” kata Syaril malam ini seperti dilansir Waspada online.

Syaril menuturkan, dirinya tidak sendirian ke RSU tersebut. Ia ditemani oleh kakak kandungnya dn keponakannya. Saat pihak keluarga mengetahui tas Syaril hilang, mereka curiga terhadap seorang pemuda dengan ciri-ciri: rambut jigrak, tubuh tinggi, baju warna kuning, dan celana jeans warna hitam.

“Pemuda tersebut dilihat keponakan saya keluar dari kamar Hemodialisa RSU dr Pirngadi Medan tergesah-gesah dan langsung kabur. Saat itu juga keluarga pasien mencoba mengejar pemuda tersebut. Tapi saat dikejar sudah menghilang, sepertinya dia udah paham ruang-ruangan di rumah sakit ini,” jelas dia.

Syaril mengaku kecewa dengan pihak RSU dr Pringadi Medan, karena lemahnya pengamanan. “Dalam ruangan Hd bisa hilang,”ungkapnya. Syaril kemudian langsung melaporkan ke Malporesta Medan dengan No. Polisi: LP/1343/V/1204/SU/Resta Medan.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan, Dewi Syahnan mengatakan, kehilangan yang terjadi di RSU dr Pirngadi Medan merupakan tanggungjawab pasien. “Pasien harus menjaga barang-barangnya sendiri,” ujarnya.

Soal keamanan, Dewi menyebutkan pihaknya sudah bekerjasama dengan Polisi Militer Jalan Sena. Meski demikian, tidak membuat maling jera melakukan aksinya di rumah sakit milik Pemko Medan ini. “PM hanya round (keliling) saja, bukan masuk hingga ke ruangan. Seharusnya, setiap kepala ruangan harus mengingatkannya kepada pasien untuk menjaga barangnya masing-masing,” ungkapnya. esi,Waspada online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar