![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAJCq-O6kGOiEGasEUpNKD9EPOUFMUGflX_oI7Y23xHHGnNFJ7rK22ec1RDFdrPWq9sgShKfVaOdjFYFwv9x7-TO8yOnzNA4ZkPiD5jkzu7Pjohm88TrwMRpAMYo-TM0mnXqlZizMBis0/s320/waspada+DBD.jpg)
"Data ini jika dibandingkan dengan tahun 2010 dan 2009 justru lebih rendah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Yuskan Yasin, Jumat (4/11).
Yuska mengatakan, pada 2009 justru ada lebih dari 1.000 penderita, menurun pada 2010 hingga tercatat sekitar 500 penderita dengan sembilan orang meninggal.
"Kasus yang meninggal dua orang di Kertajaya merupakan kasus pertama pada tahun ini," ujarnya.
Ia lebih lanjut mengatakan, titik-titik rawan penyebaran DBD bukan di pedesaan, seperti Kecamatan Rengasdengklok atau Jayakerta. Justru wilayah perkotaan, seperti Karawang Kota, Karawang Barat dan Karawang Timur yang selama ini banyak penderita DBD. Sumber:PRLM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar