![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpY6AZ1MdB8_eZp2nYsCAVUFaRT4i0zowVK1CcXbk-TT2JxDGxAbUICCadFzsKYt0rboHUl-kwYrRjoMTCSow6w8sYhXdB_vtrdBh8VlosxACyUKoPCfHj4SCUuG0j19M1kBkdg_Qw3qg/s320/ilustrasi+korban+perkosaan.jpg)
RI diduga melakukan perkosaan pada saat Kembang ditemani oleh Fitri teman sekampung Rabu malam ke mesjid untuk mengaji. Pada waktu Bunga dan Fitri di jalan RI menghapiri mereka, pemuda di kampungnya yang memang mereka kenal.
Singkat cerita, RI bercerita kepada Bunga bahwa dirinya tengah dirundung masalah besar.
“Enggak enak ngobrol di pinggir jalan, kita ke rumah yuk,” ajak RI. Rencana mengaji pun batal karena Kembang terbius curhatan nakal RI.Sedangkan Fitri tetap melanjutkan niatnya pergi mesjid.
Kembang mulai menaruh curiga, saat RI mengajaknya ke rumah kosong yang kemudian RI mengunci pintu dari dalam. Saat yang naas itulah, RI merenggut kegadisan Kembang.
Usai kejadian tersebut,RI pun raib dari kampungnya. Kembang berusaha menutup peristiwa yang menimpanya. Hingga guru di sekolahnya pun mengamati sikap Kembang yang mencurigakan.
Dia cenderung melamun dan kurang ceria. Sang guru tersebut mencoba mendekati kembang dan berusaha menggali permasalahan yang Kembang hadapi. Kembang pun akhirnya buka mulut.
Setalah mendengar celetoh Kembang, guru tersebut kemudian mendatangi rumah Kembang untuk memberitahu kejadiaan dugaan perkosaan yang menimpa Kembang kepada Amir ayah korban
Pada hari itu juga Amir ditemani saudaranya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Plered.
Kapolres Purwakarta, AKBP Bahtiar UP, melalui Kanit Reskrim Polsek Plered, AKP Budiharto, membenarkan kejadian tersebut. “Setelah sempat buron dan diburu polisi, akhirnya tersangka diserahkan sendiri oleh keluarga” katanya seperti dikutip Pos Kota. Cie,Sumber: Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar