Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 04 November 2011

Tawuran Kian Marak di Karawang, Diharapkan Diknaspora Lebih Proaktif

KARAWANG, ReALITA Online — Aksi tawuran beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini kian marak. Untuk itu, peran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diharapkan seharusnya melakukan pembinaan ke sekolah belum berjalan efektif.

Kapolres Karawang, Ajun Komisaris Besar Merdisyam, mengungkap kanhal tersebut kepada wartawan,Kamais (3/11/2011). "Polisi mempunyai keterbatasan, apalagi yang dihadapi adalah pelajar. Kami sudah beberapa kali melakukan langkah preventif maupun represif. Bahkan sepanjang tahun ini sudah ada dua siswa yang meninggal akibat tawuran," ujarnya seperti dikutip PRLM.

Seharusnya, kata Merdisyam, Diknas Pora Kabupaten Karawang dan sekolah-sekolah yang pelajarnya terkenal--melakukan tawuran lebih peduli dan meningkatkan pengawasan. "Misalnya saja, sampai ada bawa senjata tajam ke sekolah, pihak sekolah tidak tahu.Kan artinya luput dari pengawasan," tandasnya.

Merdisyam lebih lanjut mengatakan, Polres Karawang melalui Bimbingan Masyarakat (Binmas) sudah sering bekerja sama dengan beberapa sekolah untuk memberikan kesadaran hukum dan ketertiban umum.

"Namun, jika tidak didukung dengan langkah proaktif dari sekolah, ya sia-sia saja. Tindakan pihak sekolah atau Diknas Poara seharusnya lebih tegas. Pelajar yang kedapatan ikut tawuran,misalnya, dikasih surat peringatan pada orang tua atau dikeluarkan dari sekolah bila perlu," tuturnya.

Merdisyam juga berharap peran orang tua dan masyarakat, juga diperlukan. Dia mengkuatirkan saat ini yang terjadi, justru pelajar semakin bangga jika mereka bisa tawuran.

"Ini kan salah. Apalagi mereka menganggapnya sebagai budaya. Peran orang tua memberikan pemahaman akan ketertiban umum dan nilai-nilai bermasyarakat, pasti anak akan mengerti," jelasnya.

Merdisyam menyebutkan, setidaknya ada lima titik rawan tawuran di Karawang, di antaranya di perempatan Tanjungpura, perempatan Cikampek dan Jalan Baru. "Ke depan kami akan lebih meningkatkan razia-razia tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat pengumpulan massa sebelum melakukan tawuran," tandasnya.

Ia menegaskan, Polres akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah--terutama SMK melakukan razia langsung ke dalam kelas-kelas. "Karena tawuran di Karawang sudah mengkhawatirkan. Kami akan lakukan razia mendadak di kelas-kelas SMK yang terkenal melakukan tawuran. Selain razia senjata tajam, kami juga akan melakukan razia narkoba yang juga sudah marak di sekolah-sekolah," paparnya. Cie,Sumber: PRLM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar