BEKASI, ReALITA.com — Pelanggan Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan Jaringan Bekasi, Jawa Barat, sekitar 120.000 setiap bulan menunggak pembayaran rekening.
Asisten Manajer Distribusi PLN APJ Bekasi Hari Santoso, di Bekasi, Sabtu (10/7) mengungkapkan, setiap bulan ada sekitar 120.000 yang tidak membayar dengan total tagihan mencapai Rp 10,2 miliar (Kompas.com, Sabtu (10/7)
Menurut Hari, mayoritas penunggak didominasi kalangan rumah tangga tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi dan 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Dari total 779.548 pelanggan APJ Bekasi, kata dia, sekitar 15 persennya masih menunggak. “Mayoritas kalangan rumah tangga," katanya.
Dia mengatakan, untuk menekan jumlah tunggakan, PLN telah melayangkan surat peringatan dan pemutusan hubungan listrik sementara hingga pelanggan yang bersangkutan melunasi kewajibannya.
Heri menegaskan, jika ada yang menunggak sambungan listriknya diputus sampai tunggakan dibayar. “Upaya ini cukup ampuh untuk memberikan terapi kejut kepada pemakainya," tegasnya.
Lebih lanjut Hari mengatakan, para pelanggan bermasalah tersebut belum ada satu pun yang diseret ke ranah hukum. Sebab dengan pemutusan hubungan listrik sudah cukup. Namun, bila pelanggan itu tetap membandel, akan dibawa ke ranah hukum.
PLN Bekasi kini sudah memiliki alat investigasi jaringan dan gardu (Alis Rindu) guna mendeteksi kerusakan trafo dan gardu, agar terhindar dari pemadaman bergilir.
Dengan alat ini, demikian dia menjelaskan, PLN mampu mendeteksi kerusakan dari jarak jauh. “Langkah ini sebagai upaya kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan," imbuhnya.
Himbauannya kepada masyarakat supaya menjalankan kewajiban membayar tagihan listrik tepat waktu guna memaksimalkan operasional PLN APJ Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar