Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Rabu, 14 Juli 2010

Akan Terjadi Lagi Mutasi di Lingkungan Pemkab Karawang


KARAWANG, ReALITA Online — Kendati masa jabatan Bupati Drs H Dadang S Muchtar tinggal tujuh bulan lagi, tapi tidak menghambat berkat bagi beberapa PNS dari eselon III menjadi eselon II untuk menjadi kepala dinas. Semula dari Kadis kering meningkat ke dinas basah. Dan tidak menutup kemungkinan bakal ada yang dinonjobkan dari jabatan strategis.

KALAU Bupati Karawang, Jawa Barat, Drs H Dadang S Muchtar, suka melontarkan ungkapan agak menyentak jantung dan menyinggung hati seorang pejabat, jangan dianggap sekadar guyon atau suka mempermalukan di depan umum dan sesama pejabat PNS. Seperti yang pernah dia lontarkan dalam suatu pertemuan menyoroti Kepala Badan Kependudukan dan Catatan Sipil (Badukcatpil) H Dadang Bey,SH, ia lontarkan ungkapan: “Lebih baik pensiun saja kalau sudah tidak bisa kerja lagi.”

Kini rumor pun menggelinding di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, bahwa mutasi bakal terjadi lagi. Bukan main siloka, pejabat A jadi kepala dinas anu. Ada asisten sekwilda dan salah seorang kepala dinas kandidat sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Karawang menggantikan Drs H Arifin Kertasaputra yang telah lama meninggalkan kursi Sekda karena memilih mundur.

Menurut sumber ReALITA Online di kantor Bapeda Pemkab Karawang ada tiga kandidat Sekda, yaitu Assisten Pemerintahan, Drs. H. Saleh Efendi, Kadis Kesehatan, dr H. Asep dan Ir. H. Imam Somantri, Kepala Bapeda yang juga kini Plt Sekda sudah diajukan oleh Bupati kepada Gubernur Jawa Barat. Termasuk bakal Kabawasda, Kepala BPKD, Kadis Tenaga Kerja dan pejabat esolon II yang baru. ”Semua yang telah mengikuti Diklat Pim yang belum lama telah usai pasti menduduki jabatan,” imbuh sumber yang tidak mau disebut namanya.

Sumber itu mengungkapkan, Drs Eka kini Kepala Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga, bakal menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Karawang menggantikan Aib S Chalil,SH,Msi. Aib akan menduduki jabatan Kepala Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) mengganti Tatang Saefudin,SH yang telah pensiun. Kemudian Eka yang kariernya tergolong melesat di era pemerintahan Dadang S Muchtar digantikan oleh Drs H Ramon Kepala Diklat Pemkab Karawang.

Sedangkan H Somantri Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setwilda Karawang menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja pengganti H Tobiin karena meninggal dunia belum lama ini. Sementara Drs Acep Jamhuri Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Dispenparbud) kemungkinan menjabat Asisten Administrasi Pembangunan menggantikan Drs H. A. Nugraha yang diprediksikan akan dinonjobkan. Drs H Asikin, Kepala Tata Usaha Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), kemungkinan akan menjabat Kepala Dinas Cipta Karya atau Dinas Penerangan Pariwisata dan Budaya. Berikut mutasi sejumlah eselon IV menjadi eselon III.

Sementara itu Ketua LSM Sanggabuana, Sugiyono, Selasa (13/7), berpendapat bahwa mutasi pejabat nanti tak satu pun bakal membawa kesegaran di lingkungan PNS Pemkab Karawang--apalagi untuk kemajuan pembangunan. Menurutnya, karena mutasi tersebut tak luput guna mencari aman berkaitan masa jabatan Dadang S Muchtar yang akrab dipanggil DSM sebagai bupati tinggal tujuh bulan.

“Siapa di antara pejabat yang baru dimutasi sesuai dengan bidangnya. Saya katakan tidak lebih dari kepentingan. Tapi apapun strategi DSM kasus dugaan korupsi pasti mencuat. Saya memiliki banyak data-data korupsinya,” tegas lelaki berusia setengah abat lebih ini.

Sejatinya antara Sugiyono dengan Dadang S Muchtar pada tahun 2000 publik tahu bak ikan dan air. Namun, entah mengapa lelaki yang selalu berpenampilan seorang yang berkelana ini, ketika ditanya apa sebenarnya yang membuat benang merah di antara persahabatan mereka akhirnya bak kucing dan anjing. Namun, Sugiyono terkekeh-kekeh tapi dengan mimik menggambarkan kebencian yang tak berkesudahan terhadap Bupati DSM. Ada yang nyeletuk: ”Masalah hadiah sepeda motor merek KANZEN yang tidak diberikan oleh Bupati.”

Bupati Dadang S Muchtar saat mau dikonfirmasi bertepatan sedang berjalan di depan Stadion Singaperbangsa menuju mobil dinas, Senin (12/7), bertepatan pertandingan sepak bola Apdes dan Cipta Karya. “Entar saya balik lagi ke sini,” sahutnya sembari menuju mobil dinasnya. Namun, setelah ditunggu punya tunggu tidak muncul. Kemudian ReALITA Online menyusul ke ruang kerjanya sedang ada tamu. ”Bapak tidak bisa diganggu karena ada tamu dari DPR-RI,” jelas sopirnya.

Kepala BKD Aib S Chalil, Selasa (13/7), belum berhasil dikonfirmasi di ruang kerjanya meskipun di tunggu berjam-jam, ”Bapak sedang ada rapat,” kata salah seorang stafnya.

Begitu juga Sekretaris BKD, Hj Sopia,SH, tidak ada di tempat.”Ibu sedang rapat dengan bapak kepala,” ujar salah seorang stafnya. Namun, saat ditanya apakah rapat soal mutasi jabatan nanti,” Bukan. Rapat kenaikan pangkat yang seharusnya dilaksanakan bulan Oktober,” jawabnya.

Sumber yang sangat layak dipercaya menegaskan, sejatinya Bupati Dadang S Muchtar tidak diperkenankan lagi melakukan mutasi karena masa jabatan bupati tidak lama lagi. Sementara H Tono Bachtiar ketika diminta komentarnya melalui telepon celuler menjelaskan, “Mutasi nanti tidak masalah karena Dadang S Muchtar masih menjabat 7 bulan lagi dan DPRD sudah menyetujui,” katanya.

Dia pun membenarkan bahwa Drs H Nugraha akan dinonjobkan dari jabatan Asisten Sekwilda Bidang Administrasi Pembangunan. Sumber yang layak dipercaya mengungkapkan jabatan tersebut bakal digantikan oleh Drs Saridin Sinabang Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tamben.

Tidak salah, kata pameo, memang. Bahwa yang benar itu adalah kekuasaan, jika diakikan dengan istilah DSM di awal jabatan bupati tahun 2006 selalu mengatakan, “Saya duren anda bonteng (mentimun)”. Tentu, yang beruntung dan buntung adalah nasib dan guratan tangan juga menentukan Akang. (esi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar