JAKARTA, ReALITA.com — Meski menganggap permintaan maaf Luna Maya dan Cut Tari di sebuah stasiun televisi belum tulus dan belum jujur. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Hadi Supeno berharap itu bisa meringankan hukuman. “Karena salah satu tujuan hukum adalah membuat orang jera,” ujarnya.
Menurut Hadi, permintaan maaf para artis tersebut bukan dalam konteks perilaku moral yang telah mengganggu kepentingan publik melainkan karena menjadi obyek pemberitaan yang menimbulkan keresahan masyarakat.
Ia juga memahami, para pelaku tersebut masih ingin mempertahankan harga diri, tetapi permintaan maaf ini penting agar kelakuan porno para artis ini tidak ditiru oleh anak-anak dan remaja. "Cukup katakan saja saya minta maaf dan jangan tiru perilaku porno," kata Hadi menirukan.
Isu permintaan maaf ini sendiri merupakan kelanjutan dari enam rekomendasi KPAI terhadap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kemarin. "Rekomendasi keenam kami meminta Polri membujuk para pelaku video porno meminta maaf secara jujur bahwa mereka memang salah," kata Hadi.
Walau menganggap belum cukup, KPAI menilai masih wajar kalau Luna belum bisa secara lepas meminta maaf akibat sistem negara yang tidak terbiasa meminta maaf kepada publik. "Pemimpin kita tidak pernah memberi contoh. Kalau ada pemimpin yang melakukan kesalahan bukannya minta maaf dan memperbaiki, mereka justru defensif," kata Hadi dengan nada kecewa. tempo interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar