Amien lalu mengingatkan alasan kenapa Reformasi 13 tahun silam perlu disuksesi. "Bangsa kita itu dulu parah, kita harus ingat bahwa kita republik bukan kerajaan, harus ada rotasi kekuasaan. Kekuasaan yang mutlak hanya melahirkan korupsi mutlak. Demokrasi zama Orba hanya formalitas namun secara substansial otoriterisme," ujarnya saat mengisi acara diskusi di Gedung Joeang, Jakarta, Sabtu (21/5/2011).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, negara Indonesia tidak bisa dibilang gagal dalam melakukan tujuh agenda reformasi. Menurutnya, agenda-agenda tersebut telah dilakukan dan membuahkan hasil.
"Ada 7 agenda reformasi seingat saya, yang sudah kita lakukan di antaranya amandemen konstitusi, menghapus dwifungsi ABRI, melakukan otonomi daerah sehingga melahirkan desentralisasi kekuasaan, economy recovery, demokrasi politik hingga lahir banyak partai, penuntasan masalah korupsi, dan mewujudkan suasana kehidupan bangsa yang nyaman," paparnya.
Kendati telah menuai hasil, Amien mengakui masih ada pekerjaan rumah yang menggunung dan yang harus dituntaskan. Di antaranya, penguatan hukum, penuntasan masalah korupsi dan peningkatan rasa kebangsaan menjadi tiga PR besar yang mendesak.
"Ada tiga PR besar bangsa yang harus diselesaikan, adalah law enforcement yang tidak jalan, skala korupsi yang masih utuh bahkan lebih liar karena otda dan penurunan rasa kebangsaan dan percaya diri bangsa," paparnya. okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar