Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 20 Mei 2011

Dua Gadis Korban Perdagangan Manusia Berhasil Kabur

BEKASI, ReALITA Online — Dua gadis korban human trafficking (perdagangan manusia) berhasil meloloskan diri dari sekapan sindikat. Kedua korban diketahui bernama Novita,( 21) dan Erna, (15), yang tak lain adalah bibi dan keponakannya.

Rabu, (18/5) sekitar pukul 07.30 WIB, keduanya terlihat menangis dan linglung di pinggir jalan di Kampung Pengkolan RT003/04, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Beberapa warga yang melihat hal itu mencoba bertanya penyebab tangisan korban.

Kepada warga, keduanya mengaku sebagai korban penculikan yang akan dijual keluar negeri. Bibi dan ponakan ini berhasil meloloskan diri saat para pelaku lengah. "Setelah mendengar penuturan korban, warga lalu membawa mereka untuk melapor ke Polsek Cibitung," ujar Erik Kiswanto, (26), warga setempat.

Pada Sabtu (14/5), korban yang tinggal di Kampung Nanggewer RT003/02, No20, Desa Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ini hendak menebus foto di ITC Depok.

Namun beberapa langkah setelah turun dari angkutan umum di Jalan Margonda, sebuah mobil Suzuki APV warna silver mendekati korban. Keduanya dibekap dari belakang oleh empat pria bertubuh besar untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam kendaraan.

Setelah beberapa jam dibawa berkeliling, korban dipindahkan ke dalam sebuah gudang tua yang tidak jelas alamatnya. Di sana Novita dan Erna disatukan dengan 10 wanita muda lain yang disinyalir bernasib sama dengan mereka.

Beberapa saat kemudian korban kembali dibawa menggunakan truk gandeng dan kembali dipertemukan dengan empat wanita muda di sebuah gudang. Para korban juga kerap mendapat siksaan fisik seperti tamparan dari pelaku. "Rencananya korban akan dijual seharga Rp25 juta," kata Erik.

Kasi Humas Polsek Cibitung Aiptu Agus Mursid menyatakan, kedua korban tidak jadi dijual karena Novita tengah datang bulan sehingga calon pembeli enggan menuntaskan transaksi penjualan. "Pembeli tidak tertarik dengan korban yang sedang haid."

Pada Selasa (17/5) malam, korban berhasil kabur. Saat itu keduanya bersama 10 korban lain menumpang mobil APV dengan tujuan Jawa Tengah. Sesampainya di wilayah Bekasi, dua pelaku turun dari kendaraan untuk membeli air mineral di warung pinggir jalan sementara satu pelaku hendak buang air kecil.

Merasa tidak ada yang menjaga, kedua korban turun dari mobil dan sembunyi. Setelah berhasil melarikan diri, keduanya berjalan menyusuri jalan sambil menangis dan panik hingga akhirnya ditemukan warga.

Kepada penyidik, korban menerangkan kendaraan yang dijadikan alat kejahatan yakni mobil APV tercatat berplat AA. Mobil ini kemudian digunakan sebagai alat mengangkut seluruh korban menuju Jawa Tengah.

Guna merespon laporan perkara, anggota Satreskrim Polres Bekasi Kabupaten dibantu Polsek Cibitung segera mengejar kendaraan dengan ciri-ciri tersebut. Bahkan pihak Polres Kabupaten Bogor juga telah dihubungi untuk membantu memulangkan korban kerumahnya. MICOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar