Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Kamis, 05 Mei 2011

Komisi VIII DPR Lakukan Kebohongan Publik?

JAKARTA, ReALITA Online — Komisi VIII DPR tertangkap tangan memberi informasi alamat email yang salah saat beraudiensi dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Australia. Dengan lantang mereka menyebut alamat email Komisi8@yahoo.com untuk melakukan kontak. Ternyata alamat email tersebut palsu.

Tak salah seandainya Komisi VIII yang membidangi urusan keagamaan ini mendapatkan tudingan melakukan kebohongan publik.

"Itu mereka menyampaikan kebohongan publik kepada konstituen warga Indonesia," kata anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Abdulah Dahlan di Jakarta, Rabu (4/5/2011).

Selain itu pemberian email palsu itu juga menunjukkan kapasitas anggota dewan yang tidak melek teknologi. Juga, tidak ada semangat membangun komunikasi dengan masyarakat melalui berbagai media.

"Itu juga bukti anggota dewan tidak sadar teknologi. Kita jadi tahu kapasitas anggota dewan seperti apa," imbuhnya.

Berkaca dari kasus itu, Abdulah menilai, kunjungan yang dilakukan Komisi VIII DPR ke Australia pada 26 April sampai 2 Mei 2011 itu hanya buang-buang uang. Buktinya urusan email saja mereka tidak tahu.

"Apa betul studi banding itu berguna untuk penguatan RUU Fakir Miskin, lah untuk urusan email yang kecil saja mereka tidak memahami," tuturnya. okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar