Laman

HARTATI DIDUGA MENYUAP UNTUK JEGAL BISNIS ANAK AYIN *** DUA ANAK BUAH HARTATI MURDAYA TERANCAM LIMA TAHUN PENJARA *** ATURAN RSBI HARUS LEBIH RASIONAL DAN REALISTIS *** WASPADA, BANYAK JAMU DICAMPUR BAHAN KIMIA OBAT! *** BNPT: 86 % MAHASISWA DI 5 UNIVERSITAS TENAR DI JAWA TOLAK PANCASILA *** BNPB ALOKASIKAN RP80 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN KEKERINGAN ***

Jumat, 20 Mei 2011

Masyarakat Desak Bupati Karawang Perbaiki Jembatan dan Jalan

KARAWANG, ReALITA Online — Masyarakat Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendesak Pemkab setempat segera menyelesaikan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, bendungan dan pemerataan pembangunan desa.

Selain itu Bupati Karawang, Drs H Ade Swara, diharapkan meninjau ulang rencana daerah industri dan keberadaan pabrik semen yang berlokasi di perbatasan Karawang – Bekasi yang akan menggunakan akses jalan di kedua kecamatan ini.

Perwakilan masyarakat dari dua kecamatan tersebut menyampaikan hal tersebut pada acara rapat minggon kecamatan, Kamis (19/5).Usai menghadiri rapat minggon, bupati bersama stafnya meninjau langsung jalan di dua kecamatan tersebut yang saat ini kondisinya rusak parah.

Bupati menyikapi permohonan masyarakat mengatakan, sesuai dengan visi Karawang, adalah Karawang Yang Sejahtera Melalui Pembangunan Berkeadilan Berlandaskan Iman dan Taqwa, maka pembangunan akan dilaksanakan secara merata di seluruh Wilayah Kabupaten Karawang.

“Pembangunan akan proporsional dan merata sesuai dengan visi yang ada termasuk kerusakan jalan yang ada di seluruh Karawang,” ujarnya.

Terkait daerah industri dan keberadaan pabrik di perbatasan Bekasi -Karawang, Bupati menjelaskan, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan ijin terhadap pabrik tersebut. “Kita akan terlebih dahulu melakukan kajian-kajian yang tentunya fokus pada kesejahteraan masyarakat sekitar,” tandasnya.

Sementara terkait dengan pembangunan infrastruktur, Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Abdul Kholik menjelaskan, Jembatan Kali Cigeuntis dan Bendungan Waru akan mulai dikerjakan pada tahun 2011 ini.

“Pelaksanaan pembangunan yang dirasakan cukup lama karena terkait adanya perubahan peraturan pengadaan barang dan jasa dari sistem manual menjadi pengadaan secara elektronik,” terangnya.

Kepala Bappeda, Teddy Rusfendi menambahkan, Bendungan Waru merupakan kewenangan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat karena mengairi 1.500 hektar sawah.

Namun berdasarkan koordinasi yang telah dilakukan, bendungan tersebut serta beberapa bendungan lainnya akan mulai diperbaiki kembali.

“Hal ini terkait rencana Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk menjadikan sawah-sawah di kedua kecamatan itu menjadi sawah pengairan teknis,” katanya. esi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar